AKEELA
AND THE BEE
Sebuah cerita penuh inspiratif dimana cerita ini memberikan
motivasi kepada “kita” yang mungkin merasa ragu ketika akan melakukan sesuatu. Kesempatan tidak akan
datang dua kali dan kamu tidak akan pernah tahu sebelum kamu mencobanya. Dan utuk
mencoba, diperlukan usaha agar yang terbaik yang akan kita dapatkan.
Akeela, seorang gadis
11 tahun yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama di selatan Los Angles.
Ibunya bernama Tanya dan tiga saudaranya Kiana, Devon dan Terrence. Akeelah
adalah adalah gadis yang sangat pandai di kelasnya dan salah satu kelebihannya adalah ketika pelajaran mengeja
ia tidak pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu gurunya Mr. Cross dan
kepala sekolahnya Mr. Welch memintanya untuk mengikuti lomba mengeja yang rutin
dia adakansetiap tahun sekali. Dan kali ini guru dan kepala sekolahnya
menginginkan Akeelah untuk mengikuti kontes tersebut. Mungkin bagi sebagian
besar siswa yang lain dipilih sebagai wakil sekolah untuk mengikuti kontes
bergengsi adalah uatu kebanggan tapi tidak bagi Akeelah ia meras bahwa ia tidak
akan bisa mengikuti kontes tersebut. Apalgi ada teman yang selalu mengejeknya
karena kepintarannya. Hal ini membuat akeelah semakin tidak yaakin dengan berkenan terhadap lomba mengeja tersebut.
Namun guru dan kepala sekolah Akeelah tetap memintanya untuk mengikuti seleksi.
Setelah selesai
mengikuti seleksi yang ada disekolah, Akeelah menceritakan kepada ibu nya bahwa
ia terpilih sebagai wakil sekolah yang akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti
lomba mengeja tahun ini. Namun
sepertinya ibunya terlalu cuek dan tidak terlalau memperdulikannya. Akeelah
merasa tak ada gunanya ia melanjutkan perlombaan ini, namun Kiana mencoba memberi semangat
kepada Akeelah dan memintanya untuk
tetap melanjutkan kontes tersebut. Di sekolah Akeelah di kenalkan oleh seorang
profesor bernama Dr. Joshua Larabee. Kemudian Akeelah memintanya untuk menjadi
gurunya. Setelah terjadi sedikit perselisiha diantara keduanya, akhirnya Dr. Joshua Larabee bersedia membantu Akeelah
namun Dr. Larabee membuat kesepakatan dengan akeelah bahwa ia hanya akan
membantu Akeelah sampai tahap seleksi selesai dan Akeelah menyetujui kesepakatan
itu.
Seminggu lagi seleksi
akan dilakukan, Akeelah mencoba mengatakan kepada ibunya bahwa ia akan mengikuti
seleksi dan ia berharap bahwa ibunya akan memilih libur dan melihatnya. Namun
ternyata ibunya tidak begitu menanggapinya. Hari yang dinantikan tiba. Akeelah
mengikuti seleksi ditemani kakak dan gurunya Mr. Cross. Disini ia bertemu
dengan Javier Mendes. Salah satu peserta dalam seleksi. Satu persatu peserta
seleksi gugur. Kini hanya meninggalkan sebelas peserta untuk menuju sepuluh
besar dan salah satunya adalah Akeelah. Ketika Akeelah mengeja kata "synecdoche"
ia salah mengeja. Terpaksa Akeelah tidak bisa melanjutkan ke
babak selanjutnya. Namun, ketika peserta terakhir mencoba mengeja kata Carmagnole,
ibunya membantunya dengan
menyebutkan huruf “G” dan hal ini di ketahui oleh Kiana. Kemudian ia
membertahukan hal itu kepada juri dan akhirnya ia di disfikualisasi dari
seleksi. Kemudian juri memberi kesempatan kepada Akeelah untuk mencobanya
sekali lagi. Dan akhirnya akeelah berhasil masuk 10 besar dan akan mengikuti
tahap seleksi berikutnya.
Setelah pertemuannya
dengan Jaiver Mendes kini mereka semakin akrab. Jeiver juga mengundang Akeelah
untuk bergabung di grup mengeja “Woodland Hills”. Disina Akeelah bertemu dengan
Dylan Chu, juara kedua lomba mengeja tahun lalu. Ketika bertemu Akeelah Dylan
memintanya untuk mengeja kata “xantosis” namun ketika Akeelah memulai dengan
huruf “z” Dylan berkata bahwa ia membutuhkan seorang pelatih. Ketika Jeiver
berulang tahun, ia mengundang Akeelah untu datang. Setibanya disana ia bertemu
dengan Dylan. Dylan,Akeelah dan yang lainnya bermain scrabble dan kini hanya
menyisahkan Dylan dan Akeelah. Namun di akhir permainan Dylan berhasil
mengalahkan Akeelah yang hanya selisih dua poin. Ketika Akeelah masuk kedalam
ruangan ia melihat seorang laki-laki paruh baya memarahi Dylan karena hampir
dikalahlan oleh seorang gadis kulit hitam dalam permainan scrabble. Hal ini
tentu menimbulkan tanda tanya besar dalam diri Akeelah.
Babak seleksi tahap
kedua dimulai. Kini Akeelah harus pergi tanpa ibunya lagi. Akeelah duduk
bersebelahan dengan Jeiver. Namun tiba-tiba ibu akeelah datang dan meminta
Akeelah untuk dari panggung. Mr. Cross pun meminta izin kepada juri untuk
membawa Akeelah menemui ibunya. Dan akhirnya juri memeberikan izin hanya 7 menit
jika akeelah tidak kembali maka ia akan di diskualifikasi. Ibunya sangat marah
kepada akeelah karena ia berani memasulkan tanda tangan ayahnya dan tidak
memberitahunya bahwa selama 6 bulan dia diam-diam mengikuti kegiatan di
“Woodland Hills”. Kini tiba giliran Jeiver untuk mengeja. Menyadari bahwa
Akeelah belum kembali ia mencoba mengulur waktu dengan memperlambat langkah
kakinya menuju microphon. Akeelah dan ibunya masih berada dalam perselisihan
yang sengit. Dan akhirnya akeelah memutuskan bahwa selama tiga bulan dia harus
membersihkan pekerjaan ruamah. Kemudian ibunya memeluknya dan membiarkan
akeelah melanjutkan perlombaannya. Mengetahui bahwa Akeelah sudah kembali ke
panggung, Jeiver segera mengeja kata yang dari tadi di tanyakan. Akeelah
mengucapkan terimakasih kepadanya tentang apa yang telah lakukan untuknya.
Dan akhirnya Akeelah,
Jeiver Dylan terpilih sebagai wakil lomba mengeja yang akan berlomba di
wangshinton DC Amerika. Seperti apa yang dikatakan oleh Dr. Larabee bahwa ia
hanya membantu Akeelah sampai disini. Ketika mendengar itu, Akeelah merasa
kehilangan motivasi. Namun Dr. Larabee hanya memberinya sebuah bekal 5000 kata.
Akeelah merasa bingung namun akhirnya ia mencoba menjadikan orang-orang
disekelilingnya sebagai pelatih.
Akhirnya Akeelah pergi
ke washington DC bersama keluarga dan tentu saja Dr. Larabee juga ikut
bersamanya. Jeiver pun juga tak mau ketinggalan. Akhirnya perlombaan pun di
mulai dan ketika giliran Akeelah untuk mengeja ia tersandung namun akhirnya ia
bisa
mengingatnya dengan
melakukan gerakkan lompat tal seperti yang di ajarkan oleh Dr. Larabee. Waktu
semakin cepat berlalu hingga menyisahkan dua orang peserta yakni Akeelah dan
Dylan. Kemudian juri memberikan waktu istirahat untuk mereka berdua. Akeelah
mencoba memanfaatkan waktu istirahat itu untuk menenangkan diri. Ketika ia akan
kembali ke panggung, ia melihat Dylan di marahi oleh orang itu lagi yah,
papanya. Dia mengatakan bahwa jika kali kamu tidak bisa menjadi yang pertama
maka selamanya kamu akan menjadi yang kedua. Mendengar ucapan ayah Dylan
membuat akeelah merasa kasihan pada Dylon. Akhirnya ketika waktu dimulai lagi.
Dan Akeelah mendapat giliran yang pertama. Akeelah mencoba membuang persaingan
dengan Dylan. Ketika mendapat kata “xantosis” ia malah menyebut huruf pertama
dengan huruf “z”. Sontak ini membuat Dylan terkejut. Kemudian ketika giliran
Dylan yang megeja kata yang sama ia pun juga melakukan keselahan. Akhirnya
mereka saling bertanya satu sama lain. Dan akhirnya Akeelah bisa
menyelesaikannya dengan kata “kecantikan” begitu juga Dylan yang juga berhasil
menyelesaikannya dengan kata “logorrhea”. Dan akhirnya Akeelah pun tidak harus
mengalah demi melihat papa delon bisa bangga denganp utranya. Karena kini
mereka menjadi sang juara